Prosedur Penelitian dalam sebuah laporan PTK merupakan inti dari pelaksanaan kegiatan penelitian PTK yang merupakan penjabaran dari RPP rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Prosedur penelitian PTK terdiri dari 4 bagian, yaitu:
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengamatan
- Refleksi
Berikut ini Contoh Prosedur Penelitian PTK IPA Kelas II.
Berdasarkan uraian di atas, prosedur penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir. Langkah-langkah yang dilakukan adalah Memeriksa Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, dan mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba, mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus. Memeriksa scenario pembelajaran yang akan diimplementasikan melalui kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
Memeriksa kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu. Meyakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran akan dimulai.
b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siswa siap menerima pelajaran, memotivasi siswa, memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, “Siapa yang memelihara ayam di rumah? Kakinya ada berapa?” dan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati gambar hewan yang ditempel di papan tulis. Siswa menyebutkan nama bagian tubuh hewan.
Peneliti dan siswa melakukan tanya-jawab tentang bagian tubuh hewan.
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang bagian tubuh hewan. Setelah selesai siswa melaporkan hasil LKS ke depan kelas bergantian, siswa yang lain memberikan tanggapan. Selanjutnya semua pekerjaan siswa dikumpulkan.
Dengan bimbingan peneliti siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir, setelah pekerjaan siswa dikumpulkan, peneliti menugaskan siswa untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa lain, peneliti menganalisis hasil pekerjaan siswa, memberikan tindak lanjut.
Siswa diberi tugas rumah menggambar hewan yang dimiliki di rumah. Pembelajaran diakhiri dengan salam.
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
Peneliti mulai melakukan tanya-jawab sebagai berikut: “Burung bergerak menggunakan apa?” Pada pertemuan kali ini kita akan belajar bersama tentang bagian tubuh hewan.”
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, siswa kelihatan serius menatap ke depan kelas. Di depan kelas, di atas meja dipajang alat peraga berupa model hewan.
Dengan menggunakan alat peraga, penjelasan dimulai secara klasikal dengan menjelaskan bagian tubuh hewan.
Beberapa siswa diminta untuk menunjukkan dan menyebutkan bagian tubuh hewan. Kemudian siswa ditugaskan untuk mengerjakan lembar kerja siswa.
Kelas menjadi gaduh, siswa berebutan memilih alat peraga untuk diperagakan. Akhirnya peneliti membantu siswa mengatur pengamatan bergantian. Setelah selesai mengerjakan LKS, salah satu siswa diminta melaporkan hasilnya ke depan kelas. Siswa lain mencocokan hasilnya dengan memberikan tanggapan. Setelah selesai membahas lembar kerja, siswa diajak menyimpulkan pelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dan menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterimanya, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pada kegiatan akhir, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan, diperiksa, dan dianalisis. Pembelajaran ditutup dengan salam.
c. Pengamatan
Teman sejawat yang membantu sebagai observer mengambil posisi duduk di bagian belakang. Dengan berbekal lembar observasi yang telah disepakati bersama, mengamati jalannya perbaikan pembelajaran yang berlangsung dalam dua kali pertemuan. Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti bersama-sama teman sejawat memanggil beberapa siswa untuk diminta komentarnya: “Apakah pengamatan yang dilakukan dapat mempermudah mereka memahami materi?”
Setelah kegiatan selesai dilakukan diskusi balikan untuk membahas kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung yang akan dijadikan refleksi dan proses perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
Selain keaktifan atau kesungguhan siswa dalam pembelajaran, guru pun selalu dituntut aktif dalam pembelajaran. Sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pengamat dan peneliti. Ada 12 aspek keaktifan guru yang diobservasi di antaranya; 1. Apakah guru menjelaskan materi dilengkapi contoh?; 2.Apakah guru menjelaskan materi menggunakan alat peraga?; 3. Apakah guru dalam menjelaskan materi menggunakan buku sumber?; 4. Apakah guru dalam menjelaskan materi menggunakan buku sumber?; 5. Apakah guru menguasai materi pembelajaran?; 6. Apakah guru mampu mengundang siswa untuk bertanya?; 7. Apakah guru mampu memilah pertanyaan siswa untuk dibahas? ; 8. Apakah guru menguasai Teknik pembelajaran dengan baik? ; 9. Apakah guru memberi bimbingan secara intensif saat diskusi kelompok?; 10 Apakah guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan?; 11. Apakah guru mengadakan tes formatif di akhir kegiatan?; 12. Apakah guru mengadakan tindak lanjut di akhir kegiatan? Dari 12 aspek keaktifan guru yang diobservasi, baru muncul 9 aspek sehingga masih ada 3 aspek yang belum muncul.
Hasil analisis data dapat diketahui bahwa hasil pembelajaran IPA konsep bagian tubuh hewan diperoleh hasil tes formatif sebagai berikut, Dari 19 siswa hanya ada 10 siswa yang dapat mencapai standar KKM atau baru 10 siswa yang menunjukkan ketuntasan dalam pembelajaran. Berarti baru 53% siswa yang mencapai ketuntasan dan 47% siswa tidak mencapai ketuntasan.
d. Refleksi
Akhirnya peneliti dan teman sejawat duduk bersama membahas hasil pengamatan. Hasil pengamatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: ketika pengamatan berlangsung banyak siswa yang berdiri, sementara guru tidak mengambil tindakan apa-apa; ketika pembagian kelompok berlangsung kelas menjadi gaduh; dari lima siswa yang diminta komentarnya, tiga siswa mengatakan sangat membantu, yang lainnya mengatakan kurang membantu. Sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, siswa yang benar-benar telah menunjukkan kesungguhan dalam belajar baru 10 anak.
Berdasarkan data terkumpul dan data hasil diskusi dilakukan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa sudah meningkat. Peneliti kemudian melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Mengapa kurang memperhatikan siswa saat pengamatan berlangsung? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi keadaan ini? Mengapa kelas menjadi gaduh? Mengapa banyak siswa yang belum mencapai KKM?
Berdasarkan hasil refleksi, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan siklus II sebagai berikut: pembelajaran menggunakan diskusi kelompok, dengan cara ini diharapkan seluruh siswa aktif; setiap kelompok diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu, pertemuan I hari Rabu tanggal 18 September 2013 dan pertemuan II tanggal 25 September 2013. Setelah mengakomodasi masukan dari siklus I, siklus II, peneliti mencoba menyempurnakan tindakan pembelajaran sebelumnya.
Sebelum melaksanakan perbaikan peneliti melakukan persiapan antara lain memeriksa RPP. Peneliti memperbanyak kesempatan siswa dalam melakukan pengamatan di luar kelas tentang bagian utama hewan dan tumbuhan. Tidak seperti siklus I yang dilakukan secara klasikal, pada siklus II ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3-4 anak.
b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
Peneliti menunjukkan gambar tumbuhan dan mulai melakukan tanya-jawab sebagai berikut: “Pernahkan kamu melihat tumbuhan ini? Adakah di sekitar rumahmu? Apa saja bagian-bagian utama tumbuhan ini? Pada pertemuan kali ini kita akan belajar bersama tentang bagian-bagian utama tumbuhan.”
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada siklus kedua pertemuan I ini dilakukan selama 40 menit. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 3-4 anak. Peneliti menunjukkan contoh tumbuhan dan kemudian membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok.
Peneliti menugaskan kepada setiap kelompok untuk melakukan pengamatan terhadap contoh tumbuhan dan mencatat hasil pengamatan tentang bagian utama tumbuhan pada lembar kerja.
Tidak seperti pada siklus I, pada siklus II ini, pengamatan dilakukan tidak dengan gambar, melainkan langsung terhadap contoh tumbuhan. Peneliti sesekali mengajukan pertanyaan kepada siswa.
Setelah selesai melakukan pengamatan, siswa ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok mengerjakan lembar kerja siswa yang telah dibagikan sebelumnya.
Wakil kelompok maju melaporkan hasil diskusi kelompoknya bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, dan atau sanggahan.
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian, dan hasil diskusi dipajang pada papan pajangan kelas yang telah disediakan, dan akan diganti setiap harinya dengan hasil kelompok lain.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dan menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membawa contoh tumbuhan dan catatan mengenai bagian-bagian utama tumbuhan tersebut pada pertemuan berikutnya.
Setelah waktu pembelajaran habis, maka kegiatan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 September 2013. Pada pertemuan II, kegiatan awal dilaksanakan dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
Peneliti menunjukkan 2 buah gambar tumbuha yang berbeda dan melakukan apersepsi dengan tanya-jawab sebagai berikut: “Samakah bagian-bagian utama kedua tumbuhan pada gambar ini? Pada pertemuan kali ini kita akan belajar bersama tentang bagian-bagian utama tumbuhan.”
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada siklus II pertemuan II ini dilakukan selama 40 menit. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 3-4 anak. Peneliti meminta siswa untuk mengeluarkan tugas rumahnya, menugaskan kepada setiap kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompok.
Siswa ditugaskan untuk mengamati tumbuhan yang ada di sekitar sekolah dan mencatat hasil pengamatan tentang bagian-bagian utama tumbuhan.
Setelah selesai melakukan pengamatan di luar kelas, siswa kembali masuk kelas untuk melakukan diskusi dan menerima tugas selanjutnya untuk menggambar tumbuhan yang telah diamati dan memberikan nama pada bagian-bagian utama tumbuhan yang telah di amati.
Setelah selesai, wakil kelompok maju melaporkan hasil diskusi kelompoknya bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan, saran, dan atau sanggahan.
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk diberi penilaian, dan hasil diskusi dipajang pada papan pajangan kelas yang telah disediakan, dan akan diganti setiap harinya dengan hasil kelompok lain.
Dengan bimbingan peneliti siswa menyimpulkan pembelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dan menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterimanya, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Seperti pada siklus I, pada siklus II ini teman sejawat yang bertugas sebagai observer mulai mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran yang berlangsung 2 kali pertemuan, dengan berbekal lembar observasi yang telah disepakati bersama.
Di akhir pembelajaran observer dan peneliti melakukan diskusi balikan untuk membahas kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, yang akan dijadikan dasar refleksi untuk mengambil tindakan berikutnya.
Dari diskusi bersama diperoleh data hasil observasi sebagai berikut; pembagian kelompok berjalan lancar; pengamatan diluar kelas berjalan lancar; dan pengerjaan lembar kerja melalui diskusi juga berjalan dengan tertib, semua siswa terlihat aktif, dan lancar. Sesuai indikator seluruh siswa benar-benar telah menunjukkan kesungguhan belajar. Kesimpulan menunjukkan bahwa kesungguhan belajar siswa meningkat.
Proses perbaikan pembelajaran siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kesungguhan siswa dalam belajar mengalami peningkatan dari siklus I.
Selain kesungguhan siswa dalam pembelajaran, guru juga dituntut aktif. Sesuai dengan kesepakatan bersama antara observer dan peneliti. Pada siklus II ada 12 aspek keaktifan guru yang diamati. Dari 12 aspek yang diamati tersebut, seluruh aspek telah muncul sehingga proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dinyatakan telah berhasil.
Hasil analisis data dapat diketahui bahwa hasil pembelajaran IPA diperoleh hasil tes formatif sebagai berikut, dari 19 siswa seluruhnya (100%) telah mencapai KKM atau menunjukkan ketuntasan belajar.
d. Refleksi
Dari diskusi balikan diperoleh data hasil observasi antara lain; pembelajaran berlangsung kondusif dan interaktif. Siswa terlihat senang belajar. Hal ini tampak dari kesungguhan siswa dalam melaksanakan tugas dari guru; jumlah siswa yang tuntas melebihi kriteria yang ditetapkan; sesuai indikator yang ditentukan, siswa yang benar-benar bersungguh-sungguh belajar berjumlah 19 anak. Berarti seluruh siswa telah menunjukkan kesungguhan belajar.
Dari hasil refleksi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan telah berhasil. Berarti upaya perbaikan pembelajaran berakhir pada siklus II.
Contoh PTK BAB selanjutnya dan selengkapnya silahkan cari di arsip (archives) atau daftar isi blog ini, semoga bisa membantu.