Contoh PTK Matematika Kelas IV SD tentang konsep bangun ruang dengan menggunakan alat peraga konkret dengan judul Penggunaan Alat Peraga Konkrit untuk Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Matematika tentang Konsep Bangun Ruang di Kelas IV SD.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Siswa kelas IV SD kurang aktif dalam pembelajaran Matematika. Mereka tidak mau bertanya atau tepatnya tidak berani mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum dipahami, meskipun telah diberi kesempatan. Jika diberi pertanyaan, hanya beberapa anak yang berusaha menjawab. Siswa kurang disiplin. Bila diberi pekerjaan rumah selalu ada di antara mereka yang tidak mengerjakan, atau mengerjakan hanya dengan menyalin pekerjaan teman. Siswa juga kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Bila guru sedang menjelaskan materi, banyak siswa yang tidak memperhatikan bahkan bermain-main dengan anak lain. Apalagi Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan siswa.
Guru selalu menggunakan metode ceramah yang langsung menyajikan materi dalam bentuk rumus-rumus pasti, tanpa mengetahui bagaimana rumus itu diperoleh, sehingga tidak bisa bertahan lama di benak siswa. Walaupun kurikulum telah berkali-kali diperbarui, teknologi pendidikan telah mengalami berkali-kali inovasi, banyak guru yang tidak mengubah cara mengajar mereka yang cenderung monoton atau kurang bervariasi. Guru kurang kreatif dalam memanfaatkan alat peraga yang ada dalam proses pembelajaran di kelas.
Seharusnya, siswa memiliki motivasi belajar tinggi, aktif, kreatif, disiplin, antusias memperhatikan penjelasan guru, berusaha menjadi pembelajar yang mandiri, mau berusaha mencari dan menemukan sendiri konsep-konsep Matematika, sehingga diharapkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dapat meningkat, pada akhirnya prestasi belajarnya meningkat, sehingga tidak ada anak yang tinggal kelas atau tidak lulus ujian karena nilai Matematikanya tidak dapat memenuhi KKM atau SKL yang telah ditetapkan di sekolah masing-masing.
Prestasi belajar siswa kelas IV SD Tahun Pelajaran 2013/2014 mata pelajaran Matematika tentang konsep bangun ruang masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu baru 50 dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 70. Dari siswa yang berjumlah 23 yang terdiri dari 7 putra dan 16 putri baru 8 anak atau 34,7% yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika kelas IV adalah 70.
Jumlah anak yang nilainya mencapai KKM belum ada separuh dari jumlah keseluruhan siswa di kelas IV. Hal ini tentu cukup memprihatinkan, mengingat Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Kenyataan ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor guru, faktor siswa, sarana dan prasarana maupun lingkungan serta latar belakang keluarga siswa.
Faktanya pembelajaran Matematika di sekolah masih banyak melakukan pembelajaran konvensional, padahal seharusnya dalam konsep pembelajaran guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, selain itu penggunaan media sebagai sumber belajar harus dimaksimalkan.
Berdasarkan observasi dan diskusi dengan teman sejawat diketahui adanya beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya pencapaian kompetensi dasar tersebut. Identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:
- Kurangnya kemampuan siswa dalam membedakan nama bangun ruang.
- Rendahnya keberanian siswa dalam memberikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa faktor analisis permasalahan, di antaranya:
- Guru belum menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran yang dilaksanakan.
- Guru belum mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
- Guru belum memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat model bangun ruang.
Supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai, perlu adanya perbaikan proses pembelajaran, dalam hal ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alternatif solusi yang dapat diambil untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran, dalam hal ini adalah alat peraga konkrit berupa berbagai benda yang berbentuk bangun ruang. Guru harus membimbing siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok dan memberikan tugas yang jelas kepada anggota masing-masing kelompok.
Solusi lain untuk menumbuhkan keaktifan siswa adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Hal tersebut di atas dilakukan karena penggunaan alat peraga konkrit, bimbingan guru, dan pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya adalah suatu metode untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, sehingga siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga dengan keaktifan siswa tersebut, hasil belajar akan meningkat sesuai yang diharapkan.
Ppenulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Konkrit untuk Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika tentang Konsep Bangun Ruang di Kelas IV SD”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD dalam pembelajaran Matematika tentang konsep bangun ruang?
- Apakah penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang konsep bangun ruang pada siswa kelas IV SD?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
- Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga konkrit dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa.
- Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga konkrit dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
- Untuk menentukan dan mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang pendidikan sehingga dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan.
- Untuk mengetahui secara nyata tentang keefektifan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
- Untuk menambah khasanah penelitian tindakan kelas.
2. Manfaat Praktisa. Bagi siswa
- Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika tentang konsep bangun ruang.
- Meningkatkan keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum jelas.
- Meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi konsep bangun ruang.
b. Bagi guru
- Memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan alat peraga konkrit sehingga hasil belajar siswa meningkat.
- Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran.
- Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membimbing siswa dalam proses pembelajaran.
- Untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah
- Meningkatkan mutu pendidikan di SD.
- Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode dan median pembelajaran yang tepat.
- Memberikan sumbangan positif terhadap terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, inovatif dan kreatif.
- Meningkatnya prestasi sekolah dalam hal peningkatan prestasi belajar siswanya.
Baca Juga:
Abstrak PTK Alat Peraga Konkrit Matematika Kelas IV
Contoh PTK Matematikan SD BAB II konsep bangun runag Kelas IV