Contoh PTK dan Proposal - Bab III PTK IPA Kenaikan Pangkat Media Tumbuhan - BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.
A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Siswa kelas IV SD Negeri ................... 01 adalah subjek penelitian dengan jumlah siswa 35 anak yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Mata pelajaran IPA menjadi subjek penelitian dengan konsep struktur daun dengan standar kompetensi memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya, kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya, indikator mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri ................... 01 dengan alamat RT 02 RW 01 Desa ................... 01 Kecamatan ................... Kota .................... Jarak dari Kecamatan ................... kurang lebih 1 km, sedangkan dari kota ................... kurang lebih 23 km.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus, masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu, 11 September .........., pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 18 September ...........
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu, 25 September .........., pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober ...........
Jadwal kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran secara rinci dari kegiatan persiapan hingga penyerahan laporan dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
4. Pihak yang Membantu
Pihak yang membantu penelitian perbaikan pembelajaran terdiri dari kepala sekolah pemberi ijin tempat dan ijin pelaksanaan penelitian dan supervisor 2 sebagai pembimbing dan pengamat proses penelitian perbaikan pembelajaran.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PKT). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Menurut Suharsini Arikunto (dalam Rusna RA, 2010:30) di dalam PTK memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) Penelitian, yang merupakan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan, merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa. 3) Kelas, dalam hal ini tidak terikat dengan ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama, dan guru yang sama pula.
Mills (dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “Systematic Inkuiri” yang dilakukan oleh guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “Reflective practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani, 2006: 1-4).
Strategi yang digunakan mengacu pada model siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas
Perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostik sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan diskusi dengan supervisor 2 tentang penggunaan media tumbuhan. Berikut ini bagan alur PTK.
Gambar 3.3 Bagan Alur PTK
Prosedur penelitian perbaikan pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir. Langkah-langkah yang dilakukan adalah Memeriksa Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, dan mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba, mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus. Memeriksa skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan melalui kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
Memeriksa kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan supervisor 2 yang akan membantu.
b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam. Guru dan siswa berdo’a bersama. Guru melakukan presensi. Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, “Coba sebutkan fungsi daun bagi tumbuhan!”.
Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran, “Anak-anak, hari ini kita akan mempelajari tentang struktur dan fungsi daun. Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan kalian dapat mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.”
2) Kegiatan Inti
Siswa menunjukkan berbagai contoh daun yang telah dibawa dari rumah. Siswa menyebutkan bentuk-bentuk daun. Bertanya jawab tentang struktur daun.
Siswa mengamati bentuk dan struktur daun. Siswa menggambar bentuk daun. Secara berkelompok siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja tentang struktur dan fungsi daun. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan menjelaskan tentang struktur dan fungsi daun, kelompok lain menanggapi.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Guru memberi penguatan pada siswa. Guru dan siswa menegaskan konsep struktur daun dan fungsinya.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan membuat rangkuman. Siswa menulis PR. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam, siswa berdo’a bersama. Guru melakukan presensi. Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, “Sebutkan perbedaan bentuk daun papaya dan nangka!” Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran, “Anak-anak, hari ini kita akan mempelajari tentang struktur dan fungsi daun. Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan kalian dapat mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.”
2) Kegiatan Inti
Siswa menunjukkan berbagai contoh daun yang telah dibawa dari rumah. Siswa menyebutkan bentuk-bentuk daun. Bertanya jawab tentang struktur daun.
Siswa mengamati bentuk dan struktur daun. Siswa menggambar bentuk daun. Secara berkelompok siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja tentang struktur dan fungsi daun. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan menjelaskan tentang struktur dan fungsi daun, kelompok lain menanggapi.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Guru memberi penguatan pada siswa. Guru dan siswa menegaskan konsep struktur daun dan fungsinya.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan membuat rangkuman. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru melakukan penilaian dan tindak lanjut. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2. Pembelajaran siklus I berjalan dengan lancar. Hasil belajar siklus I siswa belum mencapai ketuntasan yang disyaratkan yaitu 90% siswa dalam kelas telah tuntas dengan mencapai nilai 70 atau lebih. Dari 35 siswa baru 25 siswa yang tuntas belajar (71,4%) dan sisanya 10 anak belum tuntas belajar.
Kurang berhasilnya perbaikan pembelajaran siklus I disebabkan oleh kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran. Siswa masih banyak yang bermain sendiri sementara teman lainnya melakukan pengamatan dan mengerjakan lembar kerja.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, pada siklus II peneliti akan menerapkan metode diskusi kelompok dan pembelajaran di luar kelas untuk mengkonkretkan pembelajaran.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir. Langkah-langkah yang dilakukan adalah Memeriksa Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, dan mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba, mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus. Memeriksa skenario pembelajaran yang akan diimplementasikan melalui kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
Memeriksa kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan supervisor 2 yang akan membantu.
b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam. Guru dan siswa berdo’a bersama. Guru melakukan presensi. Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, “Masih ingat fotosintesis, apa itu?”
Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran, “Anak-anak, hari ini kita akan mempelajari tentang struktur dan fungsi daun. Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan kalian dapat mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.”
Siswa membentuk 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa tiap kelompok.
2) Kegiatan Inti
Siswa menyebutkan bentuk-bentuk daun yang ditunjukkan oleh guru. Bertanya jawab tentang struktur daun.
Siswa diajak ke halaman sekolah untuk mengamati bentuk dan struktur daun pada tumbuhan langsung. Secara berkelompok siswa mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Siswa memetik beberapa contoh daun. Siswa kembali masuk kelas untuk menggambarkan daun yang telah dipetiknya. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan menjelaskan tentang struktur dan fungsi daun, kelompok lain menanggapi.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Guru memberi penguatan pada siswa. Guru dan siswa menegaskan konsep struktur daun dan fungsinya.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan membuat rangkuman. Siswa menulis PR. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Guru memberi salam, siswa berdo’a bersama. Guru melakukan presensi. Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa,” Bagaimana kalau tumbuhan tidak memiliki daun? Mengapa demikian?”
Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran, “Anak-anak, hari ini kita akan mempelajari tentang struktur dan fungsi daun. Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan kalian dapat mengidentifikasi bagian daun tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri.”
Siswa membentuk 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa tiap kelompok.
2) Kegiatan Inti
Siswa menyebutkan bentuk-bentuk daun yang ditunjukkan oleh guru. Bertanya jawab tentang struktur daun.
Siswa diajak ke halaman sekolah untuk mengamati bentuk dan struktur daun pada tumbuhan langsung. Secara berkelompok siswa mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Siswa memetik beberapa contoh daun. Siswa kembali masuk kelas untuk menggambarkan daun yang telah dipetiknya. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan menjelaskan tentang struktur dan fungsi daun, kelompok lain menanggapi.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Guru memberi penguatan pada siswa. Guru menegaskan konsep struktur dan fungsi daun.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan membuat rangkuman. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru melakukan penilaian dan tindak lanjut. Guru menutup pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2. Pembelajaran siklus II berjalan dengan lancar dan kondusif. Seluruh siswa telah aktif belajar. Hasil belajar siklus II siswa telah mencapai ketuntasan yang disyaratkan yaitu 90% siswa dalam kelas IV telah tuntas dengan mencapai nilai 70 atau lebih. Dari 35 siswa, 34 siswa telah tuntas belajar (97,1%) dan sisanya 1 anak belum tuntas pada saat perbaikan pembelajaran berlangsung, anat tersebut dalam keadaan sakit.
Pembelajaran siklus II telah berhasil mencapai ketuntasan yang diinginkan, yaitu mencapai 97,1%, untuk itu perbaikan pembelajaran dihentikan pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan, dilakukan refleksi mengingat semua hal tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II. Hasil refleksi diketahui seluruh siswa telah aktif belajar sehingga hasil belajar siswa sangat memuaskan, yaitu 34 siswa dari 35 telah tuntas belajar (97,1%).
C. Teknik Analisis Data
Data kuantitatif akan diolah melalui analisis deskriptif berdasarkan hasil nilai tes evaluasi dan lembar kerja, sedangkan data kualitatif akan diolah dalam bentuk paparan narasi yang menggambarkan kualitas pembelajaran yang diperoleh dari lembar pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh supervisor 2.